gurau itu, masihkah?

mungkin beberapa tahun ke depan ini, kita akan melewati angka 'puluh' dalam umur kita bersama..
puluh itu menunjuk, bahwa ternyata memang sudah selama itu,
pernah dan sempat terucap singkap kata 'kita ga pernah berantem ya kayanya?'

.

.
namun, memang semua skenario Allah atur sedemikan rupa..
sampai saat ini aku masih menerka, maksud Allah mengujikah?
Allah, jika niat Kau memang menguji ku, izinkan aku berpegang teguh pada perasaan ku seperti dulu kala.. pada perasaan dan situasi kami seperti dulu kala.. seperti di saat kami masih sama sama tidak mengerti betapa beratnya arah hidup dunia.. seperti di saat kami masih sama sama saling bahagia.. seperti di saat kami masih sama sama menghargai, mengerti, menopang, mensupport satu sama lain... seperti di saat aku percaya bahwa benar memang mereka, sahabat terbaik untukku.
.
.
aku sadar, betapa kerasnya diriku.
kadang atau mungkin sering kali egois, tak mau kalah, atau pun bertubi-tubi tak sengaja menyakiti perasaan mereka.. 
aku sadar, betapa menyebalkannya diriku.
kadang ingin selalu didengarkan, diperhatikan, dipahami, tanpa memikirkan bagaimana perasaan mereka terlebih dahulu..
aku sadar, betapa baiknya mereka yang mau menerima apa adanya diriku, segala kekurangan yang aku miliki, mereka masih mau menemaniku..
.
.
karna aku menyadarinya, maka akupun berusaha untuk kembali mengerti dan berusaha memberikan yang terbaik semampu ku..
itu asa ku.
.
.
inget? malam dimana tubuhku mulai rapuh terbawa angin, sungguh rasa itu yang sebenarnya terjadi malam itu. 
berbagai hiruk pikuk problematika yg sedang menyerpa, ku coba tahan dan ku coba sabar.. aku yakin bisa melewati ini... 
bahkan, di satu sisi aku tak memahami kondisi apa yang sedang terjadi saat ini..
aku tak paham.
siapa yang sebenarnya aku pahami?
bahkan diriku saja aku ragu..
aku tak mau menyalahkan mereka.
aku tau, akupun banyak salah.
aku tau, akupun bisa saja melakukan itu tanpa kusadari.
aku tau, aku harus pura pura tak apa dulu.
tahan semua bendungan ini dulu dengan selimut bahagia yang kubisa.
aku tau, aku butuh waktu sendiri, untuk memahami apa yg diinginkan diriku saat ini.
Allah, aku terlalu banyak dosa
Allah, aku lemah aku lelah
Allah, aku harus bagaimana
Allah, jangan benci aku, ku mohon Allah..
Allah, aku tak punya siapa, selain engkau
Allah, umi abi terlalu baik untukku
Allah, aku tak mengerti
Allah, aku lelah
Allah, ya Allah..
.
.
wajahmu, malam itu, sangat menunjukkan bahwa kita sama sama ada di dalam satu pengalaman yang sama.. 
serasa, seakan seperti itu.
aku tak pernah memaksamu untuk selalu ada untukku,
karna aku pun tau, aku tak mampu melakukan itu,
aku tak pernah memaksamu untuk selalu ada di pihak ku,
justru aku lebih ingin kita terbuka, tegur aku langsung jika aku salah..
tolong...
tolong tegur aku.
tolong , aku mohon.
jangan biarkan aku terlarut sendiri.
tolong jangan menjauhiku.
tolong jangan benci aku.
.
.
ku mohon, jadilah diri kamu dengan apa adanya.
tak perlu ada yang ditutupi..
katakan, jika kamu tak suka
katakan, jika aku salah
katakan, jika aku tak sesuai harapanmu
karna aku pun sama,
sama sama manusia lemah mudah lelah dan putus arah,
jadi ku mohon, aku akan lebih berusaha mengerti keadaan ini..
.
dari aku,
yang banyak salah.

Popular posts from this blog

derai daun kering

share 71!

untuk kedua heroku,